Jumat, 25 Juni 2010

Tetaplah Semangat !!!


SEMANGAT ITU MAHAL, lihat dan rasakan bagaimana orang2 mencari semangat/ motivasi, mereka mau bayar mahal para motivator untuk sekedar membagikan tips & trik agar selalu semangat dalam bekerja/ usaha.tapi beda dengan para aktifis Islam, mungkin akan jarang sekali di temukan ustad-ustad yang spesialis ngasih motivasi. Tapi lihatlah semangat mereka para Aktifis Islam atau lebih tepatnya anak-anak harokah, bukan uang yg dicari, bukan juga kedudukan, bukan pula pujian dan sanjungan. Bergerak dinamis di tengah-tengah umat untuk melakukan pergolakan pemikiran, melawan sistem kufur demokrasi dan kawan-kawanya/ kapitalisme, liberalisme, komunisme...
mencerahkan umat dengan keterbatasan ilmu mereka..... (he he maklum baru ikut kajian)
Semangat mereka tak terkalahkan dengan orang-orang yang cuma semangat cari recehan/ uang dari bisnis mereka. Tapi tetep siih aktifis juga manusia harus seimbangkan antara dakwah dan NAFKAH!
Semangat terus berkobar..! semangat belajar, semangat bergerak, semangat usaha juga...
Cita-cita terpatri jelas dalam benak anak-anak harokah, hingga di terapkannya Syariah Islam & tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah.
bagaimana dengan kamu?
apa lagi loyo atau lagi Semangat banget? kembali ke depan, semangat tetaplah semangat! jangan menyerah! jangan mundur! MAJUUU........!!!

dari sahabatmu: hasan gerilya

Pengertian Khilafah

Secara bahasa, Khilaafah berarti penggantian atau suksesi, masdar dari kata kerja kho-la-fa (mengganti). Sedangkan kata Kholiifah adalah ism faa’il (subjek) dari kata kerja yang sama (kho-la-fa), maknanya adalah “orang yang menggantikan/orang yang menempati posisi sebagai pengganti”

Adapun secara istilah, Al Khilaafah diartikan sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia dalam rangka menegakkan hukum-hukum Islam dan mengembangkan Islam ke segenap penjuru dunia melalui dakwah dan jihad. Sedangkan kholiifah secara istilah adalah orang yang diserahi tugas untuk menjalankan Khilaafah. Dia disebut sebagai kholiifah (pengganti) karena bertugas menggantikan fungsi Rasulullaah shollallaahu ‘alaihi wa sallam dalam hal penegakkan hukum Islam di tengah kehidupan umat manusia dan dalam hal menjalankan langkah-langkah strategis untuk menyebarkan Islam ke seluruh penjuru alam.

Sistem pemerintahan Islam yang diwajibkan oleh Tuhan alam semesta/ Allah SWT adalah sistem Khilafah. Di dalam sistem Khilafah ini Khalifah diangkat melalui baiat berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya untuk memerintah sesuai dengan wahyu yang Allah turunkan. Dalil-dalil yang menunjukkan kenyataan ini sangat banyak, diambil dari al-Kitab, as-Sunnah, dan Ijmak Sahabat.

Dalil dari al-Kitab di antaranya bahwa Allah SWT telah berfirman menyeru Rasul saw.:

Karena itu, putuskanlah perkara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. (QS al-Maidah [5]: 48).

Hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian wahyu yang telah Allah turunkan kepadamu. (QS al-Maidah [5]: 49).

Seruan Allah SWT kepada Rasul saw. untuk memutuskan perkara di tengah-tengah mereka sesuai dengan wahyu yang telah Allah turunkan juga merupakan seruan bagi umat Beliau. Mafhûm-nya adalah hendaknya kaum Muslim mewujudkan seorang hakim (penguasa) setelah Rasulullah saw. untuk memutuskan perkara di tengah-tengah mereka sesuai dengan wahyu yang telah Allah turunkan. Perintah dalam seruan ini bersifat tegas karena yang menjadi obyek seruan adalah wajib. Sebagaimana dalam ketentuan ushul, ini merupakan indikasi yang menunjukkan makna yang tegas. Hakim (penguasa) yang memutuskan perkara di tengah-tengah kaum Muslim setelah wafatnya Rasulullah saw. adalah Khalifah, sedangkan sistem pemerintahannya adalah sistem Khilafah. Apalagi penegakan hukum-hukum hudûd dan seluruh ketentuan hukum syariah adalah wajib. Kewajiban ini tidak akan terlaksana tanpa adanya penguasa/hakim, sedangkan kewajiban yang tidak sempurna kecuali dengan adanya sesuatu maka keberadaan sesuatu itu hukumnya menjadi wajib. Artinya, mewujudkan penguasa yang menegakkan syariah hukumnya adalah wajib. Dalam hal ini, penguasa yang dimaksud adalah Khalifah dan sistem pemerintahannya adalah sistem Khilafah.

Kamis, 24 Juni 2010

Pembongkaran patung 3 "diva" di kota bekasi




















Patung Tiga Mojang yang menjadi ciri khas kompleks perumahan elit di Bekasi itu dibongkar pada Sabtu (19/6/2010) lalu, tepat satu hari menjelang Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB) bertema “Jadikan Bekasi Kota Syuhada yang Bersyariah.”

Proses pembongkaran patung karya Nyoman Nuarta itu dimulai sejak pukul 24.00, dan baru berhasil dirobohkan pada pukul 07.30 WIB, setelah diupayakan Dinas P2B Pemkot Bekasi, dengan kawalan Polres Metro Bekasi dan ratusan massa berbagai ormas Islam.Patung kontroversial Tiga Mojang yang dibangun pada tahun 2007 dengan menghabiskan dana 5 miliar itu diprotes umat Islam Bekasi, karena dinilai seronok.

Enyahkan Israel dari peta dunia!!!


REMAJA, tak melulu membicarakan hal-hal yang ringan. Remaja pun perlu tahu tentang perkembangan dunia Islam di luar sana. Karena remaja muslim adalah bagian dari Islam itu sendiri yang satu sama lain bersaudara. Jadi jangan alergi dulu kalau topik kita kali ini tentang penjajah bernama Israel yang pernah dikutuk Allah menjadi bangsa babi dan kera.

Babi dan kera adalah jenis hewan yang tak ada lucunya sedikitpun juga. Keduanya adalah jenis hewan yang licik dan berbahaya bagi manusia. Sifat dan sikap Israel tak jauh beda dengan definisi kedua binatang ini. Karena sifatnya itulah, maka pantang bagi umat Islam untuk berdamai dengan Israel dengan alasan apapun juga. Karena sudah jelas dan nyata bahwa mereka tak pernah bisa memenuhi perjanjian. Hanya satu kata untuk mereka, lawan dengan jihad fi sabilillah.

Tak ada bahasa manusia yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan Israel. Yang ada adalah bahasa perlawanan sebagaimana mereka membantai saudara-saudara kita di Palestina. Bahkan tak jarang wartawan dan pihak pemberi bantuan pun dibunuhi oleh kaum terlaknat ini. Baru-baru ini, 12 orang Indonesia yang terdiri dari wartawan, dokter, dan pembawa misi kemanusian dengan bantuan sekadarnya di kapal Marmara Mavi dibombardir oleh angkatan laut Israel. Padahal jelas-jelas kapal itu menunjukkan identitasnya sebagai pembawa bantuan berupa pangan, pakaian dan obat-obatan saja.

Kepedulian yang ada bukan karena ada 12 warga negara Indonesia di sana. Kepedulian yang ada adalah karena kita sesama umat Islam. Selain 12 warga negara Indonesia di kapal tersebut, masih banyak saudara-saudara sesama muslim yang juga mengalami nasib serupa. Bila misi perdamaian saja sedemikian entengnya Israel membombardir, alasan apalagi yang bisa digunakan untuk mengajak damai kaum Yahudi ini?

…Israel harus dilawan dengan angkatan bersenjata yang sepadan. Lebih dari itu, keberadaan Israel harus dihapuskan dari peta dunia karena toh tanah yang diakuinya itu adalah rampasan dari penduduk Palestina yang merana…

Tak ada, itu jawabnya. Israel tidak hanya harus dilawan dengan angkatan bersenjata yang sepadan. Tapi lebih dari itu, keberadaan Israel harus dihapuskan dari peta dunia karena toh tanah yang diakuinya itu adalah rampasan dari penduduk Palestina yang merana.

Apapun alasan pemerintah Israel untuk membenarkan tindakannya, sudah terbukti mereka paranoid dan tak punya itikad baik sedikitpun. Ada saja alasan yang dibuat-buat supaya mereka terlihat tidak bersalah. Padahal faktanya, mereka memang tak ingin ada wartawan yang menyuarakan kebenaran dari bumi para nabi tersebut. Mereka takut belang kebiadabannya terungkap ke dunia meskipun dunia sendiri sebenarnya sudah lebih dari tahu tentang kebiadaban mereka.

Pasalnya, mereka bersembunyi di balik negara yang sok menjadi polisi dunia bernama Amerika Serikat. Jadilah Israel semakin sewenang-wenang karena ada yang membela dan membenarkan semua tindakan jahatnya. Berkaitan dengan hal ini, semakin jelas bahwa Obama yang notabene Presiden AS, tak peduli dia berkulit hitam dan bernama tengah Husein adalah termasuk ke dalam golongan yang merestui pembantaian terhadap umat Islam. Jadi tak ada alasan lagi untuk menerima Obama, dan saatnya untuk menghapus Israel dari peta dunia.

… Israel bersembunyi di balik negara yang sok menjadi polisi dunia bernama Amerika Serikat. Jadilah Israel semakin sewenang-wenang karena ada yang membela dan membenarkan kejahatannya…

How? Umat Islam yang terserak di seluruh dunia atas nama negara-negara yang berbeda harus bersatu dan mengerahkan angkatan bersenjatanya secara maksimal. Israel yang penduduknya tak lebih dari satu kota kecil di Indonesia pasti keok bila persatuan ini terwujud. Masalahnya adalah, maukah kaum muslimin bersatu demi membela darah dan harga diri saudara seiman? Mari selamatkan Palestina dari zionis yahudi dengan Jihad dan Khilafah!

Itulah yang harus mulai dipikirkan oleh pemerintah kita yang sampai saat ini cenderung bingung dan tidak mau mengirimkan tentaranya untuk berjihad menyelamatkan Palestin. Wallahu a’lam.

Rabu, 23 Juni 2010

ADA APA DENGAN KITA?



Saudaraku, saat mobil mewah dan mulus yang kita miliki tergores, goresannya bagai menyayat hati kita. Saat kita kehilangan handphone di tengah jalan, separuh tubuh ini seperti hilang bersama barang kebanggaan kita tersebut. Saat orang mengambil secara paksa uang kita, seolah terampas semua harapan.
Tetapi saudaraku, tak sedikitpun keresahan dalam hati saat kita melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah, kita masih merasa tenang meski terlalu sering melalaikan sholat, kita masih berdiri tegak dan sombong meski tak sedikitpun infak dan shodaqoh tersisihkan dari harta kita, meski disekeliling kita anak-anak yatim menangis menahan lapar.
Saudaraku, ada apa dengan kita?

Saudaraku, kata-kata kotor dan dampratan seketika keluar tatkala sebuah mobil yang melaju kencang menciprati pakaian bersih kita. Enggan dan malu kita menggunakan pakaian yang terkena noda tinta meski setitik dan kita akan tanggalkan pakaian-pakaian yang robek, bolong dan menggantinya dengan yang baru.
Tetapi saudaraku, kita tak pernah ambil pusing dengan tumpukan dosa yang mengotori tubuh ini, kita tak pernah merasa malu berjalan meski wajah kita penuh noda kenistaan, kita pun tak pernah tahu bahwa titik-titik hitam terus menyerang hati ini hingga saatnya hati kita begitu pekat, dan kitapun tak pernah mencoba memperbaharuinya. Saudaraku, ada apa dengan kita?

Saudaraku, kita merasa tidak dihormati saat teguran dan sapaan kita tidak didengarkan, hati ini begitu sakit jika orang lain mengindahkan panggilan kita, terkadang kita kecewa saat orang lain tidak mengenali kita meski kita seorang pejabat, pengusahan, kepala pemerintahan, tokoh masyarakat bahkan orang terpandang, kita sangat khawatir kalau-kalau orang membenci kita, dan berat rasanya saat orang-orang meninggalkan kita.

Tetapi juga saudaraku, tidak jarang kita abaikan nasihat orang, begitu sering kita tak mempedulikan panggilan adzan, tak bergetar hati ini saat lantunan ayat-ayat Allah terdengar ditelinga. Dengan segala kealpaan dan kesalahan, kita tak pernah takut jika Allah Yang Maha Menguasai segalanya membenci kita dan memalingkan wajah-Nya, kita pun tak pernah mau tahu, Baginda Rasulullah SAW mengenali kita atau tidak di Padang Masyhar nanti. Kita juga, tak peduli melihat diri ini jauh dari kumpulan orang-orang sholeh dan beriman.

Saudaraku, tanyakan dalam hati kita masing-masing, ada apa dengan kita ??? Wallahu a'lam bishshowaab

Selasa, 22 Juni 2010

PEMUDA ISLAM


Aku ingin melihat kalian, pemuda Islam... aktif dan cerdas.
Aku ingin melihat kalian, pemuda Islam... gagah dan berani.
Tapi aku juga ingin melihat kalian, pemuda Islam...
sebagai pemuda yang sopan dan penuh kasih sayang.
Jadilah orang-orang yang ringan dalam kebaikan,
murah hati dan bercita-cita tinggi.

Tetakkan tatapan matamu
pada bintang-bintang yang paling tinggi,
tapi jangan lupa pijakkan kaki kalian dengan sangat kuat
di atas tanah untuk bekerja mewujudkan cita-cita.

Keberanian, kerja keras, pengendalian diri dan kecerdasan
adalah kunci untuk kehidupan yang gemilang.
Karakter unggulan adalah faktor penting yang
menentukan masa depan kehidupan pribadi dan juga bangsa.
Maka bangunlah karakter mulia dalam diri kita semua dengan Islam.

Sekarang!

PEMUDA DAN PERJUANGAN

PEMUDA DAN PERJUANGAN
Para pemuda memang sering menjadi pelopor perubahan. Pemuda juga merupakan salah satu pilar peradaban yang sangat penting. Islam mengakui posisi kaum muda yang sangat strategis. Usia muda, menurut al-Qur’an, merupakan usia yang penuh kekuatan, usia yang terletak di antara dua fase kelemahan. Al-Qur’an melukiskannya dengan sangat indah:

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan sesudah kuat itu lemah dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS 30: 54)

Al-Qur’an juga bercerita tentang para pemuda Ashabul Kahfi yang melarikan diri dari kaumnya demi mempertahankan keimanan mereka dan kemudian ditidurkan Allah selama 300 tahun di dalam sebuah gua. Mereka ini disebut oleh al-Qur’an sebagai pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhannya (fityatun āmanu birabbihim). Mereka bukan hanya beriman kepada Tuhan mereka, tapi juga menjadi tanda-tanda zaman yang luar biasa dan kisah mereka diabadikan di dalam Kitab Suci.

Sejak Risalah Nabi Muhammad shalallahu ’alaihi wasallam, sejarah Islam juga banyak diisi dengan sepak terjang kaum muda yang berprestasi. Rasulullah shalallahu ’alaihi wasallam sendiri diangkat menjadi nabi pada puncak usia kepemudaan, yaitu usia empat puluh tahun. Sebagian besar Sahabat yang mengikuti beliau berusia kurang dari usia beliau shalallahu ’alaihi wasallam, bahkan ada sebagian yang menyambut Islam di usia yang sangat belia.

Di antara yang paling awal menyambut seruan Nabi shalallahu ’alaihi wasallam, yaitu Ali ibn Abi Thalib. Ketika itu umurnya baru sekitar sepuluh tahun. Semula ia ragu menerima Islam dan hendak bermusyawarah dulu dengan ayahnya, Abu Thalib. Namun keesokan harinya ia mendatangi Nabi shalallahu ’alaihi wasallam dan menyatakan masuk Islam. Ketika ditanya apakah ia memberitahu ayahnya, Ali yang masih sangat belia menjawab mantap, ”Allah menciptakan saya tanpa bermusyawarah dengan ayah saya, maka mengapa saya harus bermusyawarah dengan ayah saya untuk menyembah-Nya?”

Pada akhir masa kenabian, yang ditunjuk memimpin pasukan besar untuk menghadapi Romawi juga seorang remaja. Dia adalah Usamah ibn Zaid, anak dari anak angkat kesayangan Nabi shalallahu ’alaihi wasallam, Zaid ibn Haritsah. Ketika ditunjuk sebagai pemimpin pasukan perang umurnya masih belasan tahun.

Prestasi para pemuda lainnya juga bertebaran di sepanjang sejarah Islam. Salahuddin al-Ayyubi bergabung dalam pasukan Nuruddin Zanki ketika usianya masih empat belas tahun. Pada tahun 1164, ketika umurnya masih dua puluh enam tahun, Salahuddin menemani pamannya melakukan ekspedisi ke Mesir yang ketika itu masih dipimpin oleh Dinasti Fatimiyah yang menganut Syiah Ismailiyah. Ekspedisi ini berlangsung selama beberapa kali hingga akhirnya berhasil menaklukkan negeri tersebut pada tahun 1169.

Hanya dua bulan setelah menguasai Mesir, Salahuddin menggantikan posisi pamannya, Shirkuh, yang meninggal dunia tak lama setelah menaklukkan negeri itu. Usianya ketika itu baru tiga puluh satu tahun. Secara bertahap ia mengubah Mesir menjadi Sunni. Dan setelah beberapa ratus tahun terpecah dalam dua kekhalifahan, dunia Islam kembali bersatu di bawah naungan Khalifah di Baghdad.

Muhammad al-Fatih merupakan contoh pemuda lain yang bisa kita angkat di sini. Ia diangkat menjadi Sultan Turki Utsmani, menggantikan ayahnya yang meninggal dunia, pada tahun 1451. Dua tahun kemudian, ketika usianya baru sekitar dua puluh satu atau dua puluh tiga tahun, Sultan Muhammad berhasil menaklukkan Konstantinopel. Kota ini merupakan salah satu kota paling strategis di dunia dan merupakan ibukota Byzantium dan kepausan Kristen Ortodoks.

Nabi shalallahu ’alaihi wasallam telah meramalkan kejatuhan kota ini ke tangan Islam dan selama delapan abad kaum Muslimin berusaha memenuhi nubuwat Nabi ini tapi selalu gagal karena kokohnya benteng kota tersebut. Barulah pada tahun 1453 kota itu berhasil ditaklukkan oleh seorang pemuda yang usianya belum sampai dua puluh lima tahun. Sejak saat itu hingga sekarang ini kota tersebut menjadi pusat peradaban Islam yang penting dan namanya berganti menjadi Istanbul.

Prestasi para pemuda Islam tidak hanya diwakili oleh para sultan dan penakluk saja, tapi juga oleh para ulama. Imam Shafi’i sudah hafal al-Qur’an dan kitab al-Muwatha’ ketika usianya masih belasan tahun. Imam Ghazali sudah menjadi Rektor Universitas Nizamiyya ketika usianya baru tiga puluh tiga tahun. Kita juga pernah mendengar kisah Abdul Qadil al-Jailani yang membuat sekumpulan perampok bertaubat karena sebab kejujurannya, padahal usianya ketika itu masih belasan tahun. Ada banyak para ulama lainnya yang sudah memiliki prestasi gemilang di usia mereka yang masih muda.

Di abad dua puluh ini kita juga menemukan banyak pemuda Islam yang membawa semangat baru bagi umat yang sedang terpuruk. Hasan al-Banna (1906-1949) telah hafal al-Qur’an pada awal masa remaja dan beliau mendirikan organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir pada tahun 1928 ketika umurnya baru dua puluh dua tahun. Organisasi ini berkembang hingga ke hari ini, menyebar di puluhan negara, dan disebut-sebut sebagai organisasi Islam internasional terbesar di dunia. Taqiyuddin al-Nabhani (1909-1977), pendiri Hizb al-Tahrir, telah hafal al-Qur’an pada awal usia belasan tahun. Beliau aktif mengajar dan terjun di dunia pergerakan Islam sejak usia yang masih sangat muda.

Said Nursi (1878-1960), seorang ulama dan sufi asal Kurdi, adalah contoh pemuda luar biasa lainnya. Beliau telah menguasai berbagai ilmu dasar Islam sejak usia belia. Ia juga memiliki kemampuan menyerap pelajaran secara otodidak dan sangat cepat. Pemahamannya yang sangat dalam dan kemampuannya yang sangat tinggi dalam memecahkan masalah, di samping keberaniannya yang sangat luar biasa, telah menyebabkan ia digelari badiuzzaman (the wonder of the age) sejak usia yang masih sangat muda.

Abul A’la al-Maududi (1903-1979) di Pakistan telah menjadi jurnalis di usia lima belas tahun dan telah memimpin sebuah harian di usia tujuh belas tahun. Sebagaimana Said Nursi, pendiri dan pemimpin Jama’at-i-Islami ini merupakan seorang yang sangat cerdas dan memiliki kemampuan otodidak dalam belajar. Beliau merupakan salah satu pemikir Muslim terpenting pada abad ke-20.

Indonesia juga mengenal banyak pemuda yang brilian. Muhammad Natsir (1908-1993) telah aktif dalam pergerakan Islam di tanah air dan terlibat dalam polemik dengan kalangan nasionalis sejak berusia belasan dan dua puluhan tahun. Beliau menjadi menteri kabinet sebelum genap berusia empat puluh tahun. HOS Tjokroaminoto (1882-1934) telah menjadi pemimpin Sarekat Islam ketika usianya baru menginjak tiga puluh tahun. Organisasi ini merupakan organisasi politik yang terbesar jumlah anggotanya pada masa pergerakan, sekaligus yang pertama bersifat nasional. Rapat-rapat umumnya sepanjang tahun 1910-an telah membangkitkan semangat rakyat dan membuat Belanda merasa ketar-ketir.

Terlalu banyak peranan pemuda yang terdapat di sepanjang perjalanan sejarah, baik dari kalangan Muslim maupun selainnya. Kepemudaan memang selalu diperlukan bagi perubahan dan sebagai kekuatan pendorong yang penting. Kendati demikian, muda tidak selalu identik dengan prestasi. Bersama dengan potensi besar yang dimilikinya, pemuda juga cenderung tergesa-gesa, terlalu bersemangat, dan lebih mudah terjatuh pada godaan duniawi. Selain itu, apresiasi terhadap peranan pemuda jangan sampai mengabaikan jasa-jasa generasi tua. Karena tanpa pertimbangan cermat serta bimbingan orang tua, generasi muda akan lebih mudah terjatuh dan salah dalam melangkah.

Walaupun sejarah sering memperlihatkan ketegangan di antara dua generasi ini, yaitu kaum muda dan kaum tua, kita sebetulnya memerlukan kedua-duanya. Perjuangan akan menjadi lebih berbobot dan berhasil ketika kualitas yang dimiliki masing-masing generasi ini disatukan. Akhirnya, seperti yang dikatakan oleh sebuah ungkapan, kita memerlukan hamasatusy syabab wa hikmatusy syuyukh, kita memerlukan semangatnya para pemuda dan kebijaksanaannya generasi tua.